Pencarian SJ 182 Diperpanjang

Pencarian SJ 182 Diperpanjang

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperpanjang masa pencarian bagian tubuh korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Perpanjangan pencarian ditetapkan selama tiga hari ke depan atau hingga Kamis (21/1). “Setelah mempertimbangkan berbagai macam hal, tadi kita berbincang rapat dengan Kementerian Perhubungan, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), DVI (Disaster Victim Identification) dan pihak terkait, sehingga operasi SAR (search and rescue) kita perpanjang tiga hari lagi,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito di Dermaga JICT 2 Jakarta, Senin (18/1). Bagus mengatakan, dalam pencarian SJ 182 selama masa perpanjangan tersebut, pihaknya akan mengevaluasi temuan per harinya untuk melihat hasil, efektivitas, kendala, dan segala sesuatu yang ada di lapangan. Pada masa perpanjangan tersebut, Basarnas akan kembali melihat perkembangan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya terhadap proses pencarian. Basarnas pada Jumat (15/1) telah memperpanjang masa operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di wilayah perairan Kepulauan Seribu selama tiga hari sampai Senin (18/1). Sampai saat ini tim SAR belum menemukan perekam suara kokpit pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Sementara itu, tim penyelam masih menemukan bagian dari jasad penumpang pesawat tersebut. Kedua hal itu menjadi pertimbangan tim SAR dalam memutuskan perpanjangan masa operasi pencarian. Selama 10 hari proses pencarian, dikatakannya Tim SAR Gabungan berhasil mengumpulkan 310 kantong jenazah body part. Selain itu juga 55 potongan besar pesawat, 60 kantong serpihan pesawat, FDR, dan CVR Electronic Unit. \"Sehingga total 310 kantong jenazah, 60 kantong kecil bagian pesawat, dan 55 potongan besar pesawat. Tentunya, selain FDR dan CVR electronic unit yang sudah ditemukan,\" jelasnya. Dia juga mengungkapkan, hasil evakuasi objek pencarian pada hari kesepuluh terbilang lebih sedikit karena terkendala cuaca buruk. Namun demikian Tim SAR Gabungan masih tetap melaksanakan pencarian dengan semaksimal mungkin. \"Saya akan menginformasikan bahwa cuaca hari ini kurang bagus di lokasi pencarian, sehingga untuk hari ini kita baru mendapatkan dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat, dan satu potongan besar bagian pesawat,\" kata Bagus. Sementara, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman MS meyakini memori CVR (cockpit voice recorder) akan bisa ditemukan. \"Besar kemungkinan kita bisa menemukan isian daripada CVR,\" ujarnya. Di sisi lain, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri hingga Senin (18/1) telah menerima 308 kantong jenazah berisi body part korban. \"Hingga saat ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di Tanjung Priok dan untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong,\" kata Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko. Dari 308 kantong jenazah, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi 34 korban. Diungkapkan Karopenmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah. Sehingga total korban yang berhasil teridentifikasi sebanyak 34 jenazah. \"Untuk hari ini, Tim DVI berhasil mengidentifikasi lima korban. Pertama atas nama Didik Gunardi (49), kedua atas nama Athar Rizki Riawan (8), ketiga atas nama Gita Lestari Dewi (36). Keempat atas nama Fathima Ashalina Marhen (2), kelima atas nama Rahamnia Ekananda (39),\" katanya. Sejak hari pertama Tim DVI melakukan identifikasi korban hingga saat ini sudah ada 34 jenazah yang teridentifikasi. Lebih lanjut, sambung dia, untuk jenazah yang telah diserahkan ke pihak keluarga pada hari ini berjumlah delapan orang. \"Pertama Oke Durrotul, Yunni Dwi Saputri, Ius Iskandar, Nelly, Rizki Wahyudi, Rosi Wahyuni, Diego, dan Supriyanto,\" ujarnya. Sehingga total jenazah yang telah diserahkan ke keluarga berjumlah 23. \"Keseluruhan korban yang telah teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan seluruhnya berjumlah 23,\" ungkapnya. Dalam proses identifikasi, RS Polri juga telah mengumpulkan 438 sampel DNA dari keluarga korban. Jumlah tersebut sudah lengkap untuk 62 korban yang terdaftar di dalam \"manifest\" Sriwijaya Air SJ-182. Ditambahkan Kepala Sub Bagian Inafis AKP Yani, selain pemeriksaan melalui DNA, Tim DVI juga menggunakan rekaman kamera CCTV dari boarding Sriwijaya Air SJ182 untuk proses identifikasi jenazah. Dari rekaman CCTV, Tim Inafis akan melakukan identifikasi melalui wajah. \"Saat ini inafis sudah merampung data dari CCTV dari udara sebelum korban masuk pesawat akan dianalisis,\" katanya. Menurutnya, rekaman wajah dari kamera CCTV akan dianalisa menggunakan face recognation yang terhubung dengan data KTP-el di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil. Kemudian, hasilnya akan membantu identifikasi yang dilakukan melalui sidik jari. Sedangkan 26 dari 34 jenazah yang telah teridentifikasi telah menerima santunan dari PT Jasa Raharja (Persero). Santunan diberikan kepada ahli waris korban. \"Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 26 orang. Yang lainnya dalam proses perbaikan dan melengkapi,\" ujar Kepala Divisi Pelayanan Jasa Raharja, Haryo Pamungkas. (riz/gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: